12:38:59 KEKASIH YANG BERKATA "AKU" | |
Seseorang mengetuk pintu kekasihnya,
"Siapa di situ?" tamya sang kekasih
Dia menjawab,"Aku."
"Pergilah," seru kekaihnya,
"ini terlalu cepat,diatas mejaku tiada tempat buat yang masih mentah."
Bagaimana yang mentah dapat di masak kalau bukan dalam api ketiadaan?
Apalagi yang dapat melepaskannya dari kemunafikn?
Dengan sedih dia pun pergi,dan sepanjang tahun hatinya terbakar oleh api perpisahan.Maka datanglah dia kembali mondar-mandir disamping rumah kekasihnya.
Dia mengetuk pintu dengan ratusan kecemasan dan harapan,khawatir kalau kata-kata tak pantas bakal terucap dari bibirnya.
"Siapa disitu?" seru sang kekasih.
Dia menjawab,"Engkau,wahai pesona seluruh hati!"
"Kini," sapa sang kekasih,"Karena engkau adalah aku,masuklah,tiada ruang untuk dua aku dalam ruang ini.Dua ujung benang bukanlah untuk selobang jarum,karena engkau adalah satu,masuklah ke lobang itu."
Inilah benang yang memasuki lobang itu,unta takkan diterima masuk lubang jarum itu.Bagaiman unta dapat diperkecil kecuali dengan gunting zuhud?
Tapi itu,wahai pembaca,memerlukan Tangan Tuhan,yang merupakan pembuat dan pencipta setiap kemustahilan.
Yang bukan wujudpun,meski lebih mati dibanding yang mati harus mendengarkan ketika Dia menitahkannya mewujud.
Bacalah ayat."Setiap waktu Dia dalam kesibukan,"
Janganlah menganggapnya menganggur dan lamban.
Setidak-tidaknya,kegiatannya setiap hari,mengirimkan tiga pasukan.
Sepasukan sulbi para ayah menuju para ibu,supaya benih dapat berkembang didalam kandungan,
Sepasukan dari kandungan menuju Bumi,agar dunia terisi dengan lelaki dan perempuan,
Sepasukan dari Bumi menuju kawasan dibalik kematian,sehingga setiap orang dapat melihat indahnya segala amal baiknya.
(Jalaluddin Rumi)
| |
|
Total comments: 0 | |