Selasa, 19 Mar 2024, 9:15:19

12:57:46
APOLOGI IBLIS
Pada mulanya aku adalah Malaikat,
yang dengan sepenuh jiwa kutempuh Jalan Kepatuhan untuk mengabdi kepada-Nya.
Bagaimana bisa panggilan pertama dilupakan..???
Bagaimana bisa cinta pertama hilang dari hati seorang hamba??
 
Bukankah kekuasaan karunia-Nya yang melindungiku?
Bukankah Dia yang menciptakan diriku dari ketiadaan???
Siapakah yang memberiku susu dimasa pertumbuhanku?
Siapakah yang menggerakkan ayunanku??
Adalah Dia.
 
Sifat yang mengalir bersama susu itu,dapatkah ia selalu dibuang?
Rahmat,Keagungan dan Kemurahan hati adalah hakikat substansi dari mata uang-Nya,Kemurkaan-Nya hanyalah setitik noda campurannya.
 
Tak kupandang Kemurkaan-Nya,
yang merupakan sebab sementara,
aku selalu memandang kelestarian Kasih-sayang-Nya yang harus di contoh.
 
Ketahuilah bahwa kecemburuan adalah sebab penolakanku
untuk membungkukkan diri di hadapan Adam,
namun kecemburuan itu juga lahir dari cinta kepada-Nya,
bukan dari ketidak patuhan.
 
Setiap rasa cemburu lahir dari cinta,
karena takut kalau-kalau yang lainnya menjadi pacar sang kekasih.
 
Mempertimbangkan rasa cemburu adalah akibat yang tak dapat dielakkan dari adanya rasa cinta,
sebagaimana kata "Hidup!" yang mengikuti bersin.
 
Karena tiada gerakan kecuali hanya pada papan-papan catur-Nya
dan Dia memintaku untuk bermain,
adakah yang lain dapat kumainkan??
 
Kumainkan satu peranan yang ada disana dan membuatku terkutuk.
Sekalipun dalam kesengsaraan kurasakan karunia-Nya,
Aku tersesat oleh-Nya, tersesat oleh-Nya, ...tersesat oleh-Nya.!"]
 
(Jalauddin Rumi)
Category: Tasawuf dan Sufisme | Views: 1870 | Added by: dash | Rating: 2.0/1
Total comments: 0
dth="100%" cellspacing="1" cellpadding="2" class="commTable">
Nama *: Email:
Code *: