Disuatu masa yang belum ditentukan dengan nisab angka dan perhitungan bulan,kami mengadakan jamuan makan resmi dengan Firaun yang agung dengan Iblis yang terkutuk.Jamuan berlangsung dengan suasana hangat dan penuh keakraban sebagai sesama makhluk dari Yang Maha Kuasa,diselingi dengan iringan musik yang melankolis dan syahdu.
Terjadi perbincangan dalam suasana yang jujur dan terbuka tanpa menutupi apapun kejadian dan bebas dari paksaan.Dalam suasana yang penuh damai dan akrab tersebut tidak ada rasa meninggi dan merendah.
Dengan penuh wibawa dan kharisma Firaun yang agung berkata"Seandai saya mengakui akan Tuhannya Musa,maka semua wibawa dan keagungan yang ditaruh di kepala dan pundak yang selalu aku perjuangkan akan sirna seketika,apakah bersalah saya mempertahankan pengakuan yang saya pertahankan ...????
Dengan termangu-mangu Sang Iblis yang te
...
Baca Selengkapnya
|
|