0:14:58 SILEK MINANG (2) | SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA | |
Sambungan dari postingan sebelumnya SILAT LANGKAH TIGO Di masa itu agama Islam belum lagi secara murni di amalkan, karena pengaruh kepercayaan lama dan pelbagai filsafat yang dianut belum terkikis habis dalam diri mereka. Namun dalam ilmu silat pusaka yang berbentuk Langkah Tigo dan juga dinamakan Silek Tuo, mulai disempurnakan dengan mengisikan pengkajian faham dari berbagai aliran Islam. Memperturunkan ilmu silat tidak boleh sembarangan. Faham Al Hulul / Wihdatul Wujud memegang peranan, terutama dalam pengisian kebatinan ( silat batin ). Tarekat ( metode ) pendidikan Al Hallaj yang diwarnai unsur-unsur filsafat pythagoras yang bersifat mistik menjadi pegangan bagi guru-guru silat untuk tidak mau menurunkan ilmu silat kepada sembarangan orang. Angka 3 sebagai "hakikat” menjadi rahasia dan harus disimpan. Untuk menjamin
kerahasiaannya, maka ilmu silat tidak pernah dibukukan. Dalam pengalaman dan
penelitian yang dilakukan kenyataan menunjukkan, bahwa amanat ” suatu
pengkajian yang bersifat rahasia ” itu sampai kini masih berlaku bagi orang
tua-tua Minangkabau.kalau sekarang, rahasia itu dinyatakan dalam berbagai
dalih, misalnya :
Langkah Tigo dalam silat Minang, didalamnya terdapat gerak-gerak yang sempurna untuk menghadapi segala kemungkinan yang dilakukan lawan. Perhitungan angka tiga disejalankan dengan wirid dan latihan, inipun tidak semua orang dapat memahami dan mengamalkannya karena mistik. Kaifiat atau pelaksanaannya dilakukan secara konsentrasi sewaktu membuat
langkah tigo. setiap langkah ditekankan pada ” Alif, Dal, Mim "
SILAT LANGKAH AMPEK Oleh karena si penciptanya telah menyeragamkan bentuk dan metode serta
pengisiannya. maka silat Langkah Ampek pun dimulai dengan Tagak Alif.
Perbedaannya terletak pada perhitungan angka yaitu 4, sebagai angka istimewa
(ingat mistik Pythagoras). Walaupun bersifat mistik dan sukar dipahami bagi
awam, namun bagi Pesilat sangat diyakini kebenarannya.Sewaktu membuka Langkah Ampek dilakukan konsentrasi pada " Alif, Lam, Lam, Hu " SILAT LANGKAH SEMBILAN Itu baru perhitungan batang atau tonggaknya.
Penambahan 2 langkah adalah :
Menurut faham Al Hulul bahwa apabila yang Hakikat menyatakan dirinya atau memancarkan sinarnya dalam realitasNya yang penuh; itulah keindahan. Pesilat itu adalah seniman dan seorang seniman adalah orang yang tajam dan tilik pandangannya, yang dapat melihat keindahan Ilahi dalam dirinya. (Gazalba,IV/1973:527) Silat Langkah sembilan biasanya dibawakan sebagai "Pencak” (Minangkabau: Mancak), artinya : Menari. Dalam kata majemuk "Pencak-Silat” dimaksudkan "Tari Silat”. Langkah Sembilan memperlihatkan pengembangan gerak-gerak ritmis, dengan tidak meninggalkan unsur-unsur gerak silat.
Referensi _http://www.silatindonesia.com | |
|
Total comments: 0 | |