Syekh Burhanuddin telah
banyak dikenal dan diperbincangkan para ilmuwan, baik dalam literatur, maupun
dari laporan bangsa Eropah lainnya. Salah satu sumber utama yang menjelaskan
dari perkembangan surau-surau dan lahirnya pembaruan Islam di Minangkabau
berasal dari sebuah naskah kuno tulisan Arab Melayu. Naskah itu berjudul, Surat
Keterangan Saya Faqih Saghir Ulamiyah Tuanku Samiq Syekh Jalaluddin Ahmad Koto
Tuo, yang ditulis pada tahun 1823. Buku ini menjelaskan peranan surau dalam
menyebarkan agama Islam di pedalaman Minangkabau yang dikembangkan oleh
murid-murid Syekh Burhanuddin Ulakan. Di samping itu, riwayat ulama ini telah
diterbitkan dalam tulisan Arab Melayu oleh Syekh Harun At Tobohi al Faryamani
(1930) dengah judul Riwayat Syekh Burhanuddin dan Imam Maulana Abdul Manaf al
Amin dal
...
Baca Selengkapnya
|
Sipangka :
Datuak Bagindo
Si Alek :
Datuak Palimo
Sipangka : Datuak Palimo,pasambahan tibo bakeh
Datuak,sungguahpun datuak nan disambah, nak
sarapek nyolah niniak jo mamak,i
...
Baca Selengkapnya
|
Sipangka : Datuak Marajo
Si Alek : Datuak Batuah
Sipangka : Datuak Batuah,..
Sambah tibo bakeh Datuak,sambah meanyambah dipulangkan pado Allah..kato sajo nan di pakatokan.Maagak di hari nan sahari nangko, janjang batingkek ban
...
Baca Selengkapnya
|
Sipangka : Datuak
Bandaro
Sialek :
Datuak Sampono
Sialek : Datuak
Bandaro,…..Pasambahan tibo bakeh datuak.
|
PALANTA RUMAH GADANG
Panakiak pisau sirawik, Ambiak ka galah batang lintabuang
Kategaori: Minangkabau |
Dilihat: 23222 |
Di posting oleh: dash |
Tggl: 01 Mar 2013
| Komentar(1)
|
Menurut sejarah, rombongan pertama yang datang ke Minangkabau, ialah suku bangsa Austronesia, yang datang secara bertahap dari daratan Asia Tenggara. Mereka adalah pendukung kebudayaan neolithicum, yaitu manusia zaman batu baru. Bekas peninggalannya terdapat di beberapa gua di Jambi Hulu dan di sekitar danau Kerinci, berupa alat perkakas dari batu, seperti mata tombak, pisau dan lain-lainnya. Awal perpindahan tersebut diduga sekitar tahun 2000 SM.
Gelombang demi gelombang perpindahan suku-suku bangsa itu terus berlanjut dari daratan Asia Tenggara sambil membawa kebuadayaa
...
Baca Selengkapnya
|
MENGEMBARA SAMPAI KE MANCANEGARA
Segeralah Sutan Balun turun gunung. Semula ia hendak pulang menjenguk
ibu dan adiknya, Puti Juliah tapi di tengah perjalan Sutan Balun
membatalkan niatnya. Sutan Balun menyusuri sungai. Kemudian sampai pada
sebuah padang luas, tidak ada pohon kayu di sana. Sepanjang jauh mata
memandang ia hanya melihat padang ilalang dan semak belukar.
Penat berjalan, Sutan Balun singgah pada sebuah pondok. Tampaknya
pondok itu sudah lama tidak dihuni. Ia meletakkan buntalannya, dan
menyandarkan tongkatnya di tonggak pondok. Lalu merebahkan badannya.
Tiba-tiba ia bangkit, ia memandang seke
...
Baca Selengkapnya
|
Orang Minangkabau sangat mengenal sekali tokoh yang bernama Datuk
Perpatih nan Sebatang ini, ia dimasa kecilnya bernama Sutan Balun.
Menurut Tambo, Sutan Balun bukanlah anak raja, ayahnya seorang penasehat
raja yang dikenal dengan nama Cati Bilang Pandai.
Untuk mengenal Sutan Balun, Sejenak kita hendaknya lebih dulu mengenal
akan silsilah atau garis keturunan yang bermula dari Maharaja Diraja dan
istrinya, Indah Julito. Dikabarkan, Maharaja Diraja mempunyai sepasang
anak, seorang lelaki (yang sulung) bernama Suri Dirajo, sedangkan yang
perempuan bernama Indah Juliah. Indah Juliah menikah dengan Ruso nan datang dari lauik, makuto nan bacabang tigo (Rusa yang datang dari laut, mahkotanya bercabang
...
Baca Selengkapnya
|
|