Sekarang laptop sudah sangat populer dikalangan remaja maupun dewasa. Penggunaannya pun beragam, mulai dari untuk urusan pelajaran bagi pelajar, untuk urusan kantor, untuk sarana hiburan dan masih banyak lagi yang lainnya. Namun, dari sekian banyak pemilik laptop tidak semuanya dapat merawat laptopnya dengan baik dan benar yang tentu saja dapat merugikan si pemilik di kemudian hari. Nah, untuk itu disini saya akan sedikit memberikan cara (tips) merawat laptop yang baik dan benar. Tanpa banyak basa-basi lagi, langsung aja ke intinya ya.
Berikut adalah beberapa cara (tips) untuk merawat laptop yang bisa sobat praktekkan :
...
Baca Selengkapnya
|
Menurut sejarah, rombongan pertama yang datang ke Minangkabau, ialah suku bangsa Austronesia, yang datang secara bertahap dari daratan Asia Tenggara. Mereka adalah pendukung kebudayaan neolithicum, yaitu manusia zaman batu baru. Bekas peninggalannya terdapat di beberapa gua di Jambi Hulu dan di sekitar danau Kerinci, berupa alat perkakas dari batu, seperti mata tombak, pisau dan lain-lainnya. Awal perpindahan tersebut diduga sekitar tahun 2000 SM.
Gelombang demi gelombang perpindahan suku-suku bangsa itu terus berlanjut dari daratan Asia Tenggara sambil membawa kebuadayaa
...
Baca Selengkapnya
|
MENGEMBARA SAMPAI KE MANCANEGARA
Segeralah Sutan Balun turun gunung. Semula ia hendak pulang menjenguk
ibu dan adiknya, Puti Juliah tapi di tengah perjalan Sutan Balun
membatalkan niatnya. Sutan Balun menyusuri sungai. Kemudian sampai pada
sebuah padang luas, tidak ada pohon kayu di sana. Sepanjang jauh mata
memandang ia hanya melihat padang ilalang dan semak belukar.
Penat berjalan, Sutan Balun singgah pada sebuah pondok. Tampaknya
pondok itu sudah lama tidak dihuni. Ia meletakkan buntalannya, dan
menyandarkan tongkatnya di tonggak pondok. Lalu merebahkan badannya.
Tiba-tiba ia bangkit, ia memandang seke
...
Baca Selengkapnya
|
Orang Minangkabau sangat mengenal sekali tokoh yang bernama Datuk
Perpatih nan Sebatang ini, ia dimasa kecilnya bernama Sutan Balun.
Menurut Tambo, Sutan Balun bukanlah anak raja, ayahnya seorang penasehat
raja yang dikenal dengan nama Cati Bilang Pandai.
Untuk mengenal Sutan Balun, Sejenak kita hendaknya lebih dulu mengenal
akan silsilah atau garis keturunan yang bermula dari Maharaja Diraja dan
istrinya, Indah Julito. Dikabarkan, Maharaja Diraja mempunyai sepasang
anak, seorang lelaki (yang sulung) bernama Suri Dirajo, sedangkan yang
perempuan bernama Indah Juliah. Indah Juliah menikah dengan Ruso nan datang dari lauik, makuto nan bacabang tigo (Rusa yang datang dari laut, mahkotanya bercabang
...
Baca Selengkapnya
|
Wilayah
Minangkabau dilukiskan dalam Tambo secara semu, tidak mudah ditafsirkan
begitu saja. Penggambaran wilayah atau tempat-tempatnya seperti ada
dengan nyata, sehingga menimbulkan tafsiran yang berbeda di antara
penulis, di mana sebenarnya letak perbatasan wilayah tersebut.
Mirip dengan asal-usul nenek moyang Minangkabau penggambarannya, maka
wilayah negeri ini pun disampaikan dengan kalimat-kalimat semu tapi
bermakna. Seperti kita ketahui bahwa kedatangan atau tempat Maharaja
Diraja berlabuh dan pertama kali menjejakkan kakinya, dikisahkan sebagai
berikut: Di lagundi nan baselo,
dakek bukik Siguntang-guntang, di sinan lurah satungkal benang, lurah
nan indak baraia, di situ bukik nan indak barangin-barangin-angin, di
situlah banto nan barayun, d
...
Baca Selengkapnya
|
Disebutkan bahwa pada suatu masa datang Anggang dari lauik,
bermaksud hendak menaklukan mereka. Pasukan yang datang dari laut
tersebut berkekuatan besar, dan tidak mungkin dihadapi oleh suku bangsa
ini. Mendapat kenyataan seperti itu, bermufakatlah Datuk Ketumanggungan dan
Datuk Perpatih nan Sebatang serta Cati Bilang Pandai, untuk mencari akal
bagaimana menghadapi musuh yang datang tersebut. Setelah berunding beberapa saat, akhirnya datanglah kata sepakat, bahwa
untuk menghadapi lawan yang kuat, bukanlah dengan kekuatan pula. Lagi
pula kekuatan yang ada pada mereka tidak mungkin menang melawan kekuatan
besar itu. Cara yang terbaik adalah dengan tipu muslihat. Muslihat yang
dipilih adalah dengan adu kerbau, antara mereka dengan musuh dari laut
itu. Siapa yang m
...
Baca Selengkapnya
|
Tambo memulai asal-usul dan perjalanan Maharaja Diraja dengan paparan:"Manuruik
warih nan dijawek, pusako nan ditolong, kaba asa nan dahulu, kok
gunuang sabingkah tanah, bumi ko sapahimbauan, kok lauik sacampak jalo,
tanah darek balun lai leba. Timbua gunung Marapi. Lorong nan niniak
moyang kito, asa-usuanyo kalau dikaji bana, iyo dalam sapiah balah
tigojurai.
Nan
tuo banamo Maharjo Alih, nan tingga di banua Ruhum, nan tangah Maharajo
Dipang, nan jatuah ka banua Cino, nan bungsu Maharajo Dirajo, nan turun
ka pulau Ameh nangko.
|
|